Larangan Merokok PNS

Larangan Merokok PNS - Ironi sekali jika ada tulisan "Area Bebas Asap Rokok" tapi didalamnya ada orang yang merokok. Atau tulisan itu hanya pajangan semata, sebuah atribut untuk mengelabuhi atasan jika sewaktu-waktu ada sidak. Lebih-lebih lagi jika yang melanggar adalah oknum PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang sudah pasti tahu dan mengerti benar larangan ini.

PNS Merokok

Fenomena ini sangat sering kali terjadi, dan akhirnya merasa peraturan larangan merokok di tempat umum belum dipatuhi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama bertekad untuk menindak tegas bawahannya yang tertangkap tangan saat merokok.

Semoga saja tidak hanya di DKI Jakarta, di daerah lainnya juga diperhatikan masalah ini. Karena memang kami yang tidak merokok ikut terkena dampaknya. Dampak kesehatan dan dampak sosial. Sudah jelas terpampang di bungkus rokok bahwa "Merokok dapat menyebabkan kangker serangan jantung impotensi dan gangguan kehamilan dan janin", ini dampak bagi kesehatan, dampak sosialnya orang akan menjuhi kami yang tidak merokok karena bau asap rokok yang menempel di baju.

Merokok dapat menyebabkan kangker serangan jantung impotensi dan gangguan kehamilan dan janin

Kebijakan tersebut diambil berdasar pada Pergub Nomor 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan, Pembinaan, Pengawasan, Penegakan Hukum Kawasan Dilarang Merokok.

Jika memang sudah tidak dapat lagi mengurangi rokok ditempat umum, disediakan tempat khusus untuk merokok. Jadi orang lain tidak terkena imbasnya. Menurut Ahok yang tahunet kutip dari Gatra "Jika ada yang melanggar, dia minta difoto. Kalau PNS akan dipotong Tunjangan Kinerja Daerah (TKD)-nya." Siap - siap saja kamera HP, jika ada yang merokok langsung difoto, trus dilaporkan ke Ahok. Beres...

Bagi yang masih merokok, coba hentikan dari sekarang, karena rokok tidak ada baiknya sama sekali. Jika kita tidak stop hari ini, kapan lagi? Apakah harus nunggu saudara-saudara kita sakit?