Setan itu ibarat anjing lapar. Sedang hati kita adalah mangsanya (roti, daging atau tulang). Jika hati kita memiliki makanan yang disukai setan maka setan akan menunggui kita dan susah diusir. Tapi bila hati kita tidak menyimpan makanan setan maka setan akan pergi dari hati kita, walau dengan dzikrullah saja.
Berarti cara gampang agar setan tidak merebut dan menjajah hati kita adalah dengan mengosongkan hati kita dari makanan setan tersebut. Namun disinilah letak sulitnya. Makanan setan adalah sesuatu yang memang telah Allah lekatkan pada kita sebagai manusia. Makanan setan adalah nafsu syahwat. Nafsu syahwat ibarat kuda tunggangan. Ia akan memberi banyak manfaat bila dapat dikendalikan. Namun jika tidak terkendari ia akan liar, bahkan dapat membahayakan pemiliknya dan merusak sekitarnya. Setan sadar dan paham betul akan hal ini. Karenanya ia betul-betul memaksimalkan nafsu syahwat sebagai alat penghancur bagi manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar